Rabu, 17 Oktober 2012

" 3 Dalam 13 "



Tulisan ini menjadi Penggembira dalam  kontes blok aku dan PLN,..tulisan pemenang bisa dilihat di bawah
 
 " Lembaga apapun dan dimanapun, pasti memiliki kekurangan. Yang membedakan adalah bagaimana mereka menggali kekurangan dan mengatasinya "
       
         “ Ibu! Saya pinjam uang dulu ya, PLN mengadakan pemasangan gratis bagi warga miskin.  Tapi yang gratis sudah habis, jadi harus membayar kurang lebih Rp 600.000,00 “
Saya terpana,… hari gini, di tengah kota Makassar yang metropolis, ada warga yang belum terjamah listrik? Atau  lebih tepat jika dikatakan, “Belum mampu memasang listrik?”
          Namun, kata gratis ini telah mengembangkan senyum di bibir saya. Lembaga apapun dan dimanapun, pasti memiliki kekurangan. Yang membedakan adalah bagaimana mereka berusaha menggali kerkurangan tersebut. Kemudian sebesar apa keinginan untuk mengatasi keluhan-keluhan yang timbul.
           Dan merupakan kesempatan emas, ketika PLN yang bekerja sama dengan BLOGdetik memberikan tempat untuk menuliskan “Aku dan harapanku kepada PLN . Demi sebuah sumbangsih untuk negara, demi kebersamaan,  saya tuliskan “3 dalam 13” dengan harapan menjadi bahan pertimbangan dari rakyat. Semoga bermanfaat.


Saat ini saya merasakan kemajuan dalam tubuh PLN. Terutama yang berhubungan dengan birokrasi. Pernah saya harus membayar tunggakan, karena pengontrak rumah sebelum saya menunggak 8 bulan. Tetapi semua bisa selesai dalam satu hari. Demikian pula bibi yang saya ceritakan di atas, meminta sambungan hanya dalam beberapa jam saja

Namun, ada ketidaknyamanan yang langsung saya rasakan, walau hanya tiga masalah. Dari  tiga hal ini berkembang menjadi 13 harapan. Meskipun saya yakin, beberapa diantaranya telah dilakukan oleh PLN, Jika memang telah dilakukan, tentu saja peningkatan frekwensi dan kualitaslah yang menjadi harapan.
3 Ketidaknyamanan itu adalah :

#1. Pemadaman Bergilir.

        Merupakan sebuah kesetimbangan alam, jika pertambahan penduduk (pengguna PLN ) yang tidak dibarengi dengan pertambahan sumber energi yang kontinyu, serta infra struktur yang kuat, akan menimbulkan kekurangan. Bahkan menurut Hambali dan Hendroko, 2002. Penurunan jumlah cadangan minyak yang disertai penurunan produksi minyak mencapai 10% pertahun disini
PLN mengatasi kekurangan jangka pendek dengan pemadaman bergilir. Meski pemadaman bergilir ini tampak sederhana, tetapi akibatnya luar biasa. Bagi masyarakat juga bagi para pelaku industri. Terutama bagi indusri mikro (home ndustri), dimana penghasilan pelaku industri tersebut 100% berasal dari sana.

Harapan atas pemadaman bergilir adalah

1)      #Adanya Target
Jika PLN berani menargetkan penurunan pemakaian BBM hingga 11,12% pada tahun 2012 (dari 21,2% menjadi 10%) sumber berita dari sini , maka tidak berlebihan jika saya berharap PLN membuat target pula untuk pemadaman bergilir.
Sebuah target yang dibuat berdasar hitungan yang matang, bahwa pada tahun “X” Indonesia akan bebas dari pemadaman bergilir. Setidaknya pemadaman bergilir mempunyai tangga penurunan yang telah di rencanakan, misalnya  tahun pertama 20%, tahun kedua 30%  dst.
Tidak mudah memang, tetapi dengan kesungguhan dari jajaran PLN yang bersih, bersama dukungan penuh  dan harapan dari masyarakat, PLN pasti bisa!

2)      # Sosialisasi khusus untuk Industri Kecil dan Mikro.
Meskipun sektor industri besar jauh lebih terpukul dengan pemadaman bergilir. Tetapi mereka juga mempunyai ketahanan yang lebih daripada masyarakat umum. Hal itu disebabkan mereka memiliki manajemen yang terstruktur dengan baik, serta SDM dan planning yang telah di tetapkan dengan matang.
Disamping itu mereka juga akan mendapat pemberitahuan  jadwal pemadaman secara khusus dari PLN .

Tetapi bagaimana dengan industri mikro? Bagaimana dengan nasib para pelaku usaha di bidang “Home industri?” Meskipun secara perseorangan sumbangan mereka terhadap perekonomian kecil. Tetapi secara nasional dan global mereka paling tahan terhadap krisis. Seperti pada tahun 1997 ketika Indonesia diguncang krisis moneter, dimana banyak Industri besar tumbang, Industri mikro relative stabil. sumber disini

Tetapi sayang, para pelaku industri mikro ini masih terabaikan dalam sosialisasi jadwal pemadaman. Artinya mereka tidak mendapat informasi khusus, sebagaimana pelaku industri besar. Padahal pelaku home industri mempunyai etos kerja yang sangat tinggi, dan bergantung penuh secara finansial kepada usaha mereka. Sehingga pemadaman listrik yang hanya beberapa jam, bisa mempunyai dampak yang sangat besar.

Alangkah bergunanya bagi pelaku industri mikro, jika mereka mendapatkan sosialisasi khusus.

3)      # Jadwal yang mudah dihafal (waktu dan interval yang sama)
Ketika masyarakat mengetahui masalah-masalah yang dihadapi PLN . Kemudian melihat upaya nyata atau kesungguhan dari PLN, tentu keikhlasan akan terbangun. Tetapi sosialisasi melalui Koran, atau media yang lain, belumlah cukup. Karena belum tentu sampai kepada rakyat.
Akan mendidik kesiapan pelanggan, jika PLN melakukan pemadaman bergilir dalam waktu-waktu yang sama, dengan interval yang sama. Demikian juga ketika PLN telah sanggup mengatasi kesulitan dan melakukan pengurangan pemadaman bergilir. Pengurangan dilakukan dalam waktu yang sama dan interval yang sama.
Dengan harapan masyarakat mampu bersosialisasi atas pemadaman itu pada diri mereka sendiri.

4)      #Membentuk tim sukarelawan.
Sesungguhnya masyarakat Indonesia, tidak bodoh dan tidak buta. Bahkan cenderung ringan tangan. Terbukti dengan adanya polisi cepek, koin Prita, honorer bergaji rendah yang loyal berkerja bertahun-tahun.
Sehingga bukan hal mustahil bagi  PLN untuk membentuk volunteer bagi sosialisasi di tiap daerah, hingga ke lingkup RT. Informasi dari mulut ke mulut terbukti lebih efektif daripada info di Koran.
Dengan sampainya informasi pemadaman kepada masyarakat, diharapkan kekecewaan yang sebagai dampak pemadaman bergilir bisa dikurangi.

#2. Finishing Yang Tidak Sempurna dan Pemeliharaan infrastruktur (Galian, kabel    dan tiang listrik)

Ketidaknyamanan kedua ini sering terasa lebih menganggu oleh tumpang tindihnya proyek antar PLN dan PDAM. Terutama atas galian tanah. Misalanya : Belum beberapa hari masyarakat lega dengan selesainya galian PLN, PDAM sudah menggali pula ditempat yang tidak terlalu jauh. Seolah–olah pekerjaan gali-menggali ini tidak ada habisnya.
Demikian juga atas galian tanah yang dikerjakan dengan setengah hati, sering membuat gundukan melintang di jalan. Selain mengurangi estetika mata,  juga menambah kemacetan dan rawan terjadi kecelakaan.  Pada akhirnya, waktu tersita dijalan dan produktifitas berkurang, belum lagi keselamatan pengguna yang terabaikan
            Selain itu kabel-kabel tranmisi yang terpasang rendah, dan tak jarang nampak kendur, memunculkan pertanyaan. Benakah kontraktornya professional? Benarkah kontraktornya tidak asal comot. Atau adakah sesuatu beramain didalamnya?

Harapan atas finishing yang tidak sempurna dan  pemeliharaan adalah

Beberapa harapan disini telah dilakukan oleh PLN. Namun menjadi suatu harapan agar PLN meninjau kembali pelaksanaanya, supaya keluhan atas finishing pekerjaan ini mampu ditekan seminim mungkin
 
5)      # Lebih Terbuka dan Selektif
Memilih patner kerja dengan lebih trasparan dan terbuka, yang dinilai berdasarkan pencapaian-pencapaian yang telah dilakukan oleh kontraktor sebelumnya. Jadi standart kompetisi untuk mendapatkan tender, tidak hanya mengacu kepada harga yang kompetitif, tetapi juga hasil kerja dan finishingnya. Sehingga tidak menjadi bumerang bagi  PLN di kemudian hari.

6)      # Pantauan yang Konsisten
Selalu mengadakan pantauan terhadap hasil akhir kerja patner (kontraktor) dan memberlakukan sangsi kepada mereka yang tidak tuntas dalam mengerjakan tugasnya. Atau sangsi yang dikenakan kepada petugas PLN yang bertugas memantau, jika terdapat kelalaian dalam tugasnya.
Sebagai pengelola listrik tunggal PLN harus bersikap tegas terhadap kepada kontraktor yang bersikap setengah hati.   

7)      # Stimulus dan Sangsi  Patner.
Memberikan kompetisi aktif kepada patner kerja PLN, sehingga tercipta suasana saling bersaing yang positif antar patner, Yang pada akhirnya merangsang mereka untuk memberikan yang terbaik.
Selain kompetisi hendaknya  PLN memberikan sangsi kepada Patner dengan kondite buruk.
Diharapkan dengan kompetisi, dan sangsi, hasil mereka jauh lebih bagus dan lebih dapat dirasakan oleh masyarakat.

8)      #Memberikan Pelatihan Kerja.
Secara akademik dan teori, tidak ada yang meragukan kemampuan jajaran Tim kerja .PLN Tetapi demi penghematan dan efisiensi, ada kalanya PLN  melimpahkan pekerjaan kepada pihak swasta. dimana pihak swasta membagi kembali pekerjaan dalam sub-sub bagian yang lebih kecil.
Alangkah baiknya jika  PLN “tetap” memberikan kepada mereka pelatihan-pelatihan, terutama yang menyangkut hal-hal kecil yang seringkali mengacam keselamatan pelanggan. Misalnya kabel yang terlalu rendah.

9)      #Melakukan Koordinasi Lapangan dengan instansi yang berkepentingan sama
Mungkin ini sulit dilakukan, tetapi bukan tidak mungkin. Koordinasi yang baik dengan pihak-pihak terkait (PDAM, TELKOM) atau pihak manapun yang berurusan dengan galian. Koordinasi akan mempersempit ruang yang tumpang tindih (mungkinkah ketika lewat jalur yang sama dimasukkan dalam satu lubang ?)

10)  #Sukarelawan
Selalu ada sukarelawan untuk sesuatu yang manfaat. Sebagaimana Jokowi dan Ahok yang menuai ratusan relawan, baik di berbagai jejaring sosial maupun mereka yang mau terjun langsung.
Maka tidak ada salahnya  membentuk tim relawan dalam memantau para pekerja lapangan.  Tim relawan bisa diambil dari penduduk sekitar proyek dilaksanakan.
Menyosialisasikan kepada mereka untuk melaporkan jika nampak ketidaktuntasan dalam pekerjaan yang mengganggu masyarakat (tumpukan galian). Ataupun hasil kerja yang mengancam keselamatan masyarakat.
Disamping efektif memantau hasil kerja, sukarelawan tersebut juga bisa digunakan untuk memantau keberadaan sarana dan prasarana yang sudah tidak layak. Misalnya kabel terkelupas, yang bisa menimbulkan arus pedek (menyebabkan kebakaran),
Tetapi tentu saja pengaduan bagi relawan ini dibedakan jalurnya dari jalur pengaduan biasa.
Dengan pemantauan yang berlapis-lapis seperti ini diharapkan segala praktek korupsi kolusi dan nepotisme mampu di tekan.

11)  # Pembersihan kearah dalam.
Menempatkan aparatur yang bersih, dengan pemantauan kedalam (SDM PLN) terhadap berbagai transaksi. Terutama dalam melaksanakan lelang proyek. Termasuk memberikan sangsi yang tegas bagi mereka yang terbukti melakukan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
Ketika suatu instansi menemukan  praktek KKN dalam jajarannya, bukan sesuatu yang memalukan, tetapi justru menunjukkan “Seberapa besar” niat dari instansi tersebut  untuk membersihkan jajarannya.
Sangsi tidak hanya menjadi efek jera bagi SDM yang nakal, tetapi juga memupuk kepercayaan masyarakat.

# 3. Tarif yang merakyat 

Ketidaknyamanan yang ketiga adalah tarif yang meroket. Namun demikian, sudah dapat di pastikan masalah tarif tidak hanya masalah rakyat. Tetapi merupakan masalah bagi besar bagi PT PLN Persero. Karena sebuah kenaikan membutuhkan proses berbelit yang tentu memusingkan.   
Membanggakan sekali bahwa PLN juga telah berusaha menekan harga, dengan mencoba berbagai sumber bahan bakar alternative. Tidak hanya karena persediaan menipis, tetapi juga karena tuntutan kebutuhan yang semakin membesar.
Beberapa upaya membanggakan dari PLN  yang wajib diacungkan jempol dan didukung  
  • Telah diadakan riset untuk menggunakan matahari sebagai sumber bahan bakar alternatif, bahkan di kabupaten Kapuas pada tiga kecamatan daerah tertinggal telah dibangun PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya), sumber disini .  PLN juga sukses mengoperasikan  PLTS terbesar di Morotai dengan dana yang besar pula 29 milliar  Dan saat ini sedang diadakan penjajakan untuk daerah Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.sumber disiniCepat atau lambat dengan adanya PLTS ini masalah pemerataan listrik di daerah terpencil akan teratasi.
  • Pada pertengahan Agustus PPLTD Sumbawa telah mencoba menggunakan Minyak Jarak sebagai campuran solar pada PLTD (pembangkit Listrik Tenaga Diesel), mampu menghemat biaya hingga 20-30 %. Sumber disini
  • PLN juga telah menjajaki kemungkinan menggunakan sampah sebagai bahan bakar, dengan menggandeng ITB sebagai Patner di sini
Saya yakin jika di gali masih kemungkinan-kemungkinan yang bisa digunakan untuk menurunkan tarif dalam jangka panjang, salah satu diantaranyaadalah biodiesel berbahan minyak karet disini

Tidak ada sesuatu yang instan di dunia ini. Demikian juga dalam perubahan untuk menggunakan sumber daya alternative. Selalu ada biaya besar di awal. Misalnya penggunaan minyak jarak, Pada tahap awal lebih mahal daripada menggunakan solar. Tetapi setelah mencapai pencampuran yang pas, penghematan mampu dilakukan. Ditambah lagi biaya untuk infrastruktur baru yang akan dibangun.

Tetapi adanya riset yang berkesinambunganakan dan kerja keras yang terus menerus, akan membawa PLN, pada penetapan tarif yang murah.

Harapan untuk pengembangan ke depan

12)  # Kurikulum Pendidikan

Diakui atau tidak, kekurangan dalam era ini adalah efek dari hasil kerja generasi yang lalu. Dan kerja keras kita  sekarang akan dinikmati oleh generasi mendatang.
Jika tidak ingin anak cucu kita kehabisan sumber energi, pengenalan sumber daya alam dengan segala permasalahannya harus segera dilakukan. 

Pemerintahan Jepang dalam pengenalan sumber daya alam kepada generasinya mengemukakan bahwa “Jepang adalah negara yang miskin” ditambah dengan tragedi bom yang menghanguskan Hirosima dan Nagasaki membuat negara semakin terpuruk. Jiwa patriotisme dan kesadaran kehidupan bernegara telah di pupuk sejak dini. 
Dampaknya generasi muda mempunyai semangat yang sangat tinggi untuk keluar dari kemiskinan. Maka tak heran jika kemudian Jepang termasuk dalam Macan Asia

Sedangkan di Indonesia lebih sering diutarakan bahwa Indonesia gemah ripah loh jinawi, atau Indonesia adalah kolam susu. Alangkah seimbangnya jika juga diutarakan kepada mereka, daerah terpencil dengan realita sebaliknya (daerah kekurangan)

Jika permasalah sumber daya energi yang menipis dan tantangan ke depan telah dikenalkan sejak dini (SD). Maka bisa diharapkan tercipta generasi penerus yang militan. Bukan mustahil tercipta generasi-generasi riset dengan dedikasi tinggi dan generasi pengelola sumber daya alam yang handal 

13)  # Mengenalkan PLN sejak dini.
KPK telah menggandeng FPBA (Forum Penulis Bacaan Anak) untuk meluncurkan "Tunas Integritas". Sebuah buku yang ditujukan untuk anak berusia 4-5 tahun, 6 seri cerita anak demi membentuk pola pikir sedini mungkin dalam menangkal korupsi sumber disini
Maka saatnya pula humas  PLN melakukan gebrakan-gebrakan yang membangkitkan emosi anak, Supaya di kemudian hari mereka mampu menjawab tantangan akan minimnya sumber daya energi.
Gerakan yang akan bermanfaat di kemudian hari.

Itulah 13 harapan atas 3 ketidaknyamanan saya. Sebuah kerja keras yang nyata dibutuhkan. Berat memang, tapi saya yakin PLN pasti bisa! 

 Beberapa cuplikan pemenang lomba :
    Rofiul Hadi  PLN yang bersih dan seterang lampuku (Pemenang Utama)
    Nurul Habibah   PLN, Cahaya untuk Indonesia 
    Radiktiani 5 harapanku untuk PLN dan hikmah di balik padamnya listrik
  








               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar