Naskah ini dikut sertakan dalam lomba “All About Insecta” dalam konggres VIII PEI dan masuk finalis, alhamdulillah
“Satu,
dua, tiga…,” yap balap undur-undur pun dimulai. Sorak-sorai anak desa
bergemuruh. Untuk masyarakat pedesaan siapa yang tidak mengenal undur-undur?
Mereka lebih dikenal daripada play
station.
Selain
sebagai permainan anak-anak, undur-undur juga dikenal sebagi obat alternative
bagi penyakit diabetes (kecing manis),
dengan mengkonsumsinya hidup-hidup (didalam kapsul).
Meskipun
sekilas, undur-undur terkesan binatang desa, sesungguhnya serangga kecil ini ada diseluruh penjuru
dunia. Dalam bahasa Mandarin
undur-undur disebut dǎotuìniú (banteng mundur), juga yǐniú (semut banteng),
sedang di Spanyol disebut Torito (banteng kecil), di Korea disebut gaemi jiog (semut neraka). Dan yang
paling artistik adalah di Jepang binatang ini disebut Ari-Jigoku dimana kata-kata ini juga digunakan
(berarti) orang yang berada dalam kesusahan yang sangat.
Tetapi untuk undur-undur dewasa atau yang
telah bersayap di Jepang disebut usuba-kagerou (tipis-lalat atau capung
bersayap), sedangkan di korea disebut Myeongju jamjari atau capung sutra
Sedang
dalam bahasa ilmiah (Yunani) undur-undur termasuk dalam family Myrmeleontidae berasal dari myrmex (semut)
dan leon yang artinya singa, atau “semut singa” masuk ke dalam ordo Neuroptera
(serangga bersayap)
Sang arsitek dan pemburu ulung
Undur-undur membuat sarang atau lubang
jebakan, kurang lebih 2cm-3cm, seperti yang dilakukan oleh lalat. Setelah
merasa cocok dengan kedudukannya, undur-undur menandai tempat yang dipilihnya
dengan membuat alur melingkar. Kemudian berjalan mundur, dan menggunakan
perutnya sebagai sekop, sedang kaki depan digunakan sebagai pembuka jalan
sekop, kemudian dengan satu sentakan dilemparkannya partikel-partikel pasir.
Udur-undur itu tidak berpindah tempat tetapi melakukan gerakan yang sama secara
konsisten dengan gerakan melingkar, tahap-demi tahap hingga terbentuk gundukan
pasir pada sudut tertinggi, sehingga terkena sentuhan sedikit pasir akan
runtuh. Hasil akhir rumah yang dibangunnya berbentuk corong dengan titik pusat
didalam pasir.
Undur-undur
sangat senang berada dalam pasir yang kering dan terlindung dari hujan seperti
dibawah pohon atau batu. Kemudian bersembunyi
dalam pasir di tengah rumah yang dibangunnya, ketika mendeteksi adanya gerakan
undur-undur segera keluar, dan jika mangsa masih mampu bergerak naik, maka
undur-undur akan melemparinya dengan pasir hingga target tergelincir.
.Ketika
mangsa telah terperangkap, undur-undur segera mengalirkan racun menyuntikkan
dengan rahangnya yang tajam, kemudian menghisap cairan tubuhnya. Setelah cairan
habis dan mangsa mengering, bangkai akan dijentikkan keluar lubang. Karena itulah undur-undur dianggap sebagai pemangsa yang
ganas, bahkan larva kecil ini mampu makan laba-laba kecil.
Tetapi
untuk species tertentu misalnya Dendroleon pantheormis larva tidak membuat
sarang jebakan, melainkan bersembunyi dan menerkan saat mangsa melintas.
Bermetamorfosa menjadi lebih besar
dan lebih ringan
Proses
perkawinan (kopulasi) memakan waktu hingga dua jam, dengan saling melekatkan
ekornya. Kopulasi ini dilakukan ketika hinggap di pohon, tak lama setelah
keluar dari kepompong undur-undur betina terbang untuk bertelur.
Ketika menemukan tempat untuk bertelur,
undur-undur dewasa ini mengetuk-ngetuk perutnya pada permukaan pasir, lalu
menyisipkannya kedalam pasir untuk meletakkan telurnya. Walau tak jarang
undur-undur betina ini terperangkap oleh lubang jebakan yang dibuat oleh
undur-undur lain.
Saat telur-telur tersebut menetas dan munculah
larva (undur-undur) sebagai mahluk yang kuat, dengan kepala lonjong dan pipih,
mata besar menyerupai mata lalat, dengan perut gemuk, mempunyai dua tanduk serta rahang yang besar. Larva tidak mengeluarkan kotoran dari anus, sehingga kotoran
dikeluarkan ketika menjadi kepompong.
Tahap selanjutnya adalah kepompong, larva
membuat kepompong dari butiran pasir yang disulam dengan cairan halus berasal
dari abdomen (dinding perut) dan keluar dari bagian bawah tubuh. kemudian
tekubur beberapa cm didalam pasir selama kurang lebih satu bulan
Undur-undur yang bertranformasi, harus
berjuang kurang lebih 20 menit untuk keluar dari kepompong. Sehingga menjadi
bentuk yang sangat berbeda, undur-undur dewasa ini jauh mempunyai ukuran yang
jauh lebih besar daripada sebelumnya, akibatnya mereka memiliki berat per
satuan volume sangat rendah, atau tulang-tulang yang sangat tipis.
Setelah undur-undur dewasa ini terbang. maka
akan kembali ke masa perkawinan. Undur-undur dewasa ini jarang dijumpai karena
aktif di malam hari.
Serangga unik
Dengan sifat-sifat menarik diatas undur-undur
menjadi hewan yang unik, karena itu ketika menidurkan si kecil atau anak Anda
pulang dari balap undur-undur, Jangan lupa menceritakannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar