Naskah ini dikut sertakan lomba All About Insecta pada Kongres VIII dan seminar Nasional PEI alhamdulillah mendapat Juara I
Oleh
: Aisyah Fad
Hawa panas nan lembab mengundang Lucy berdansa. Jika Anda menangkapnya dan
meletakkan dibawah mikroskop, akan tampak sayap bertumpuk hijau tipis, memantulkan
aura air dan kaca, mempesona! Siapakah dia? Bukan! Lucy bukan kupu-kupu hijau, Lucy
adalah Lucilia sericata atau Lalat
hijau.
Masih
ingat kah Anda dampak letusan gunung
Merapi? Ribuan mayat sapi dan
kerbau terapung di sungai,
hingga serbuan ribuan Lucy pun tak terelakkan,
tidak hanya pada bangkai, tetapi juga puing-puing serta pepohonan. Upaya penyemprotan yang dilakukan
berkali-kali oleh BBTKL-PPM (Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan
dan Pemberantasan Penyakit Menular)
juga tidak banyak berpengaruh.
Hingga pembakaran bangkai dilakukan
oleh berbagai lembaga dan sukarelawan.
Serbuan Lucy
cukup membuat pusing, di Padang,
sejak tahun 2007 ribuan ekor Lucy
sudah menyerbu penduduk kecamatan Payakumbuh Timur, demikan juga di, kecamatan
Tegalwaru Karawang. Bahkan, di Propinsi Jambi, pada tahun 2011 Lucy menyerang empat desa
sekaligus, Desa Bernai, Desa Bernai Dalam, Desa Sungai Baung dan Desa Sungai Abang. Bahkan di Ciamis Desember
2011, diare telah merenggut
tiga nyawa.
Tidak hanya di Indonesia, Lucy cukup legendaris di dunia, terbukti dengan adanya lebih dari
100 nama disematkan oleh para ilmuwan sejak tahun 1826 hingga 1988 mulai dari Musca nobilis
(Meigen) hingga L. frontalis (Brauer
& Bergenstamm)
Di
Australia dan Inggris, Lucy
menyerang domba, di Inggris
tercatat Lucy mempengaruhi
1 juta domba atau 80% dari peternakan domba setiap tahunnya.
Berdasar identifikasi
larva oleh Dr M.S.Mossadegh, dari
Shahid Chamran University, Ahwaz Iran. Lucy
telah mampu menularkan miasis pada pasien sehat. Miasis adalah inveksi yang
disebabkan serangan lalat. Kasus ini adalah yang pertama di dunia, dan sangat
berbahaya.
Mengapa
tidak dimusnahkan saja?
Selalu
ada rotasi, yang membentuk keseimbangan, antara manfaat dan dampak yang
ditimbulkan, tidak berhenti pada perputaran
rantai makanan antara predator dan produsen. Lucy
juga memiliki banyak manfaat . Dan manusia tak bisa
memungkiri jasa itu
1. Lucy si Pemberi Jejak
Karena siklus hidup yang
selalu sama dalam habitat
tertentu. Dengan sifatnya
sebagai first predator pada mayat, maka
keberadaan larva Lucy
yang berbentuk kerucut ke abu-abuan dapat memberikan
petunjuk mengenai umur minimun mayat. Jika didapatkan telur Lucy yang telah menetas menjadi instar atau belatung berusia lima
hari, maka diperkirakan usia minimum kematian adalah lima hari. Sedang kematian
yang sesungguhnya bisa enam atau tujuh hari
Tidak hanya itu, Lucy
yang seluruh siklus reproduksinya menghasilkan 130-172 telur ini, menyukai daerah
luka, dengan sifat itu, maka
koloni Lucy tertua
juga sering dijadikan petunjuk cara kematian mayat. Misalnya ketika didapatkan
umur koloni Lucy
tertua pada daerah dada dengan perbedaan yang signifikan dari daerah lain, maka
diduga sebelum kematian terdapat luka di daerah tersebut
2. Lucy sang Penyembuh Luka
Terapi Lucy
bisa menjadi alternative bagi penderita penyakit gula dengan luka menahun, pada
penderita alergi terhadap antibiotik, juga penderita penyakit arteri yang
terganggu sirkulasi darah pada tangan dan kaki.
Dr Lawrence Eron dari Kaiser Hospital dan University
of Hawaii di Honolulu, seperti dikutip Reuters, Senin (26/9/2011). Telah
berhasil melakukan debridement (mengangkat
jaringan terinfeksi atau mati) menggunakan belatung Lucy.
Dr Eron mengurung sekitar 50-100 belatung Lucy dalam jala nilon lalu mengikatnya supaya tidak keluar, kemudian meletakannya
pada luka selama dua hari. Prosedur yang sama diulangi hingga lima kali.
Dari 37 pasien yang diuji, 21 pasien sembuh secara memuaskan,
jaringan mati terhapus total, terbentuk jaringan baru yang kuat, sedang luka
lebih dari ¾ bagian telah menutup
Peran Lucy
adalah memakan jaringan mati hingga bersih, kemudian mengeluarkan agregat yang
mampu merangsang timbulnya jaringan baru yang lebih kuat.
Menakjubkan!
3. Lucilia
Sebagai Mesin Pencetak Uang
Selain
berbagai kegunaan dalam disiplin ilmu kedokteran, Kelompok Swadaya Masyarakat
(KSM) Mulyoagung kecamatan Dau
kabupaten Malang. Telah
berhasil membuktikan kemampuan Lucy mencetak uang, hingga masyarakat yang
sebelumnya memprotes kehadiran TPAS,
berbalik berharap TPAS bisa menampung
sampah-sampah dari luar. Disamping itu
TPAS Mulyoagung, menjadi bebas Lucy
tampak bersih, tertata dan bau menyengat pun jauh berkurang.
Bagaimana caranya? Dengan memutus
mata rantai daur hidup Lucy.
Namun diperlukan kecepatan pengumpulan belatung, dalam
ilmu kedokteran belatung disebut instar, yang perkembangannya (pada suhu 27°C)
melewati 3 masa instar, masa instar pertama 31 jam, masa instar kedua 12 jam
dan masa instar ketiga 40 jam total masa instar kurang lebih 4 hingga 5 hari
tergantung suhu. Sehingga pengambilan belatung harus diambil pada masa ini (max
5 hari) karena setelah melewati masa instar belatung akan turun ke tanah
menjadi kepompong selama 6-14 hari. Dan kemudian berubah menjadi Lucy dewasa.
Jadi jika terlambat pengambilan belatung, maka Lucy pun akan beterbangan.
Belatung-belatung tersebut diambil dan dimasukkan ke dalam kolam sebagai
makanan ikan Nila, Lele dan Gurame. Hasilnya? Ikan-ikan menjadi kaya protein dan
lebih lezat.
Menjijikkan! Mengapa harus belatung Lucy
sebagai pakan ikan?
1. Ramah lingkungan dan penghematan. Memanfaatkan
belatung Lucy, berarti mengurangi pemakaian
dan dampak residu pestisida, sekaligus penghematan.
2. Belatung Lucy kaya protein dan
tahan jamur.
Sudah bukan rahasia lagi
belatung mempunyai kadar protein tinggi, jika ampas tahu mempunyai kandungan
protein 15%, sedangkan PKM (Palem Korneal Meal) 18%. Maka belatung Lucy mempunyai kandungan protein 42%
3. Anti mikroba atau jamur
Belatung memiliki kandungan
anti mikroba dan anti jamur, sehingga jika dikonsumsi ikan, ikan tsb akan tahan
terhadap penyakit bacterial dan jamur.
Berdasar penelitian oleh Universitas Colorado di Amerika (Republika Online). Lalat mempunyai bateriofag.
Bakteriofag adalah virus yang menyerang virus atau bakteri lain. Sedang
dilakukan penelitian terhadap bateriofag ini, untuk mengatasi bakteri yang
telah resisten (kebal) dengan antibiotik yang telah ada.
Mengubah Wabah Menjadi Anugerah
Sebuah lapangan pekerjaan baru akan terbuka lebar, jika apa yang
diterapkan pada TPAS Malang, mampu diterapkan pada TPAS seluruh Indonesia,
termasuk juga pada peternakan sumber wabah Lucy.
Tentu saja untuk Peternakan harus
diadakan penelitian lebih lanjut. Beberapa konsep harus dimodifikasi, misalnya Lucy dirangsang untuk meletakkan telur
tidak pada kotoran, melainkan pada media kultur buatan misalnya fermentasi PKM atau
kultur lain. Karena bagaimanapun kotoran adalah kotoran.
Selalu ada sisi baik dan sisi buruk dalam kehidupan, selalu ada obat
bagi setiap penyakit, tetapi setiap pergeseran keseimbangan menimbulkan masalah
baru.
Pertanyaannya: Ketika akhirnya manusia berhasil mengurangi populsi Lucilia sericata dengan memutus siklus
daur hidup secara konsisten, apakah Lucilia juga akan menghilang? Wallahu alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar